Kamis, 14 Februari 2013
Pemanfaatan Hari Valentine
SIAPA YANG KINI MEMANFAATKAN HARI VALENTINE ?
Gereja mengadopsi HARI RAYA PAGAN menjadi HARI RAYA GEREJA, tentu saja tindakan tersebut punya tujuan agar mendapatkan keuntungan besar untuk kepentingan mereka, dan Keuntungan Apalagi selain upaya agar PARA PENYEMBAH PAGAN menjadi Jemaatnya?Setelah Gereja menghapus Hari Valentine sebagai bagian Hari raya gereja, siapa lagi yang memanfaatkan 14 Februari sebagai hari kasih sayang, demi meraup keuntungan besar untuk kepentingan mereka.
Perayaan pada 14 Februari di masa sekarang ini mengalami pergeseran sikap dan semangat. Kalau di masa Romawi, sangat terkait erat dengan dunia para dewa dan mitologi sesat, kemudian di masa Kristen dijadikan bagian dari simbol perayaan hari agama, maka di masa sekarang ini identik dengan pergaulan bebas muda-mudi. Mulai dari yang paling sederhana seperti pesta, kencan, bertukar hadiah hingga penghalalan praktek zina secara legal. Semua dengan mengatasnamakan semangat cinta kasih.
Dalam semangat hari Valentine itu, ada semacam kepercayaan bahwa melakukan maksiat dan larangan-larangan agama seperti berpacaran, bergandeng tangan, berpelukan, berciuman, petting bahkan hubungan seksual di luar nikah di kalangan sesama remaja itu menjadi boleh. Alasannya, semua itu adalah ungkapan rasa kasih sayang, bukan nafsu libido biasa.
Bahkan tidak sedikit para orang tua yang merelakan dan memaklumi putera-puteri mereka saling melampiaskan nafsu biologis dengan teman lawan jenis mereka, hanya semata-mata karena beranggapan bahwa hari Valentine itu adalah hari khusus untuk mengungkapkan kasih sayang.
selain itu kalau kita lihat perkembangan perayaan valentine dari beberapa negara di atas cenderung mengajak untuk bersifat konsumtif. Kiranya pantas bagi kita untuk melemparkan tuduhan pada para pemilik modal bahwa merekalah yang menyebarkan virus valentine dengan tujuan agar produk mereka laris manis di pasaran.
Valentine adalah tangan panjang dari marketing para kapitalis. Tuduhan di atas bukannya tanpa alasan. Kita semua tahu bahwa para kapitalis selalu menghalalkan segala cara demi suksesnya pemasaran hasil produksi. Sebagai sample, di swalayan-swalayan dapat kita temukan segala pernak-pernik berwarna pink maupun makanan yang identik dengan valentine pada hari-hari menjelang 14 Februari.
Setelah mengetahui mengenai hal ini,Bahwa Hari Valentine adalah bersumber pada BUDAYA Penyembah berhala yang kemudian di adopsi sebagai HARI RAYA GEREJA,yang harinya merujuk diklaim hari kematian seorang Santo tetapi pada kenyataannya tahun 1969 Hari raya Valentine ini dihapus dari kalender gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk menghapus santo-santa yang asal-muasalnya dipertanyakan dan hanya berbasis legenda saja.
dan Kemudian dengan mengatasnakan CINTA ataupun KASIH SAYANG,dimanfaatkan oleh para KAPITALIS dan Orang orang yang memperturutkan Hawa Nafsu,orang orang yang ingin meraup keuntungan besar demi kepentingan mereka/kelompoknya
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar